Jumat, 10 April 2015

KEHENDAK YANG MUTLAK


SELURUH yang ada ini, sebenarnya hanyalah manifestasi dari sebuah kehendak. Awalnya, yang ada hanyalah kehendak Sang Pencipta. Dari kehendak-Nya itulah Dia menciptakan segala sesuatu: ruang, waktu, materi, energi, dan informasi. Maka mewujudlah alam semes-ta dengan segala isinya sebagai kombinasi dari 5 variabel tersebut.
Kehendak Allah dirupakan dalam bentuk kalimat perintah: Ku n. Maka, kalimat itu menja¬di informasi yang meresap ke seluruh komponen alam semesta, dan terurai menjadi kalimat-kalimat perintah dalam Skala yang semakin kecil, dan semakin kecil. Prosesnya seiring dengan mengembangnya ruang, berjalannya waktu, dan berdinamikanya materi dan energi.
Kehendak adalah salah satu 'sifat utama' Allah. Dengan Kehendak-Nya itu Dia mencipta-kan. Dengan Kehendak-Nya pula Dia meng-hancurkan. Dengan Kehendak-Nya Dia memberi rezki, tapi dengan Kehendak-Nya pula Dia menahan rezki.
Dengan Kehendak-Nya Dia melakukan apa saja yang Dia maul: menghidupkan, memati-kan, memberi sakit dan menyembuhkan, mem-beri kebahagiaan dan penderitaan, memberikan kekuasaan sekaligus menjatuhkan, memberikan rahmat tapi juga mudharat, dan sebagainya dan seterusnya. Semuanya berasal dari Kehendak-Nya semata.































Allah. tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. a mencipta-kan. Dengan Kehendak-Nya pula Dia meng-hancurkan. Dengan Kehendak-Nya Dia memberi rezki, tapi dengan Kehendak-Nya pula Dia menahan rezki.

Dengan Kehendak-Nya Dia melakukan apa saja yang Dia maul: menghidupkan, memati-kan, memberi sakit dan menyembuhkan, mem-beri kebahagiaan dan penderitaan, memberikan kekuasaan sekaligus menjatuhkan, memberikan rahmat tapi juga mudharat, dan sebagainya dan seterusnya. Semuanya berasal dari Kehendak-Nya semata.

QS. Al Maa-idah (5): 40

Tidakkah kamu tabu, sesungguhnya Allah-iah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat-ayat di atas adalah 2 diantara sekian banyak ayat yang menggambarkan betapa Kehendak-Nya adalah sebuah kemutlakan yang tak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi. Tidak ada kehendak-Nya yang tidak terjadi. Kenapa? Karena sesungguhnya seluruh eksistensi ini adalah milikNya semata. Bahkan berasal dari Dzat-Nya. Terbentuk karena Kehendak-Nya.

Jadi, bagaimana mungkin ada sesuatu yang berada di luar kontrol-Nya? Dia-Iah yang mengurus seluruh makhluk-Nya secara terus menerus, tanpa tidur, tanpa mengantuk. Karena seluruh realitas ini berada di dalam Diri-Nya.

QS. Al Baqarah (2): 117

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Kun. maka jadilah ia.

QS. An Nahl (16): 40

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap  sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "Kun", maka  jadilah ia.


Dari ayat-ayat di atas terlihat bagaimana urutan segala kejadian di alam semesta ini ter-cipta. Ujungnya adalah Dzat Allah. Lantas Dia berkehendak. Kehendak-Nya mewujud ke dalam perintah `Kun'. Maka, terbentuklah segala sesuatu. Simple saja. Sehingga di berbagai ayat Allah mengatakan bahwa semua ini mudah saja bagi Allah. Tidak ada yang sulit.

QS. Al Ankabuut (29): 19


Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan dari permula-annya. kemudian mengulanginya. Sesungguh-nya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.


QS. Al Hadiid (57): 22












Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum  Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah

QS. Al Hajj (22): 70











Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesung-guhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?: bahwasanya yang de¬mikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

Dalam tahap lanjut, sebagaimana dijelaskan ayat di atas, Allah menyebut Lauh Mahfuzh sebagai kitab yang berisi segala pertiwa di jagad raga. Inilah kitab yang berisi Kehendak Allah yang sudah mewujud menjadi alam semesta dengan segala peristiwanya. Karena sudah seperti sebuah kitab, maka siapa saja bisa mengakses kalimat-kalimat di dalamnya, asalkan dia tahu tatacara dan password-nya. `Kemutlakannya' menjadi relatif bergantung kepada siapa yang mengak-ses informasi dari dalamnya. Makhluk yang satu bisa berbeda dengan makhluk yang lain

Seluruh kejadian ini, semata-mata adalah wujud kehendak Allah. Ingat kata-kata-Nya: bahwa setiap menghendaki sesuatu Allah cukup mengatakan `Kun', maka jadilah semuanya.

QS. All Imran (3): 47



Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu. maka Allah cukup berkata kepadanya: "Kun". lalu jadilah dia.

Ayat di atas adalah salah satu penegasan tentang kehendak Allah yang mutlak. Ketika Mayam meragukan berita bahwa ia akan punya anak, Allah menegaskan, kalau Dia yang meng-hendaki tidak ada yang tidak mungkin. Cukup berkata Kun, maka jadilah ia. Meskipun Maryam belum pernah disentuh lelaki, ia tetap saja mengandung dan kemudian melahirkan Isa ibnu Maryam

Kejadian yang hampir sama terjadi pada nabi Zakariya. Beliau yang sudah tua renta, dan isterinya divonis mandul pun akhirnya memiliki anak ketika Allah menghendaki. Allah berbuat seke-hendak-Nya.

QS. All lmran (3): 40










Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?" Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya"

QS. All lmran (3): 6











Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Bukan hanya dalam mencipta manusia, tetapi dalam hal rezeki, kematian, kekuasaan, ilmu, bahkan sampai kepada pengampunan dosa, surga dan neraka: Allah berbuat sekehendak-Nya. Termasuk, apakah clam akhirat dikekalkan atau mau dihancurkan, Dia juga berbuat sekehendak-Nya.

QS. Al Baqarah (2): 212












Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

QS. Al Waaqi’ah (56): 60


QS. Ar Ra'd (13): 41 










Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menu-rut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya,- dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya.

QS. Al Muddatstsir (74): 55-56











Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran dari padanya (Al Qur'an). Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali Allah menghendakinya Dia adalah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.

QS. An Nisaa' (4): 48











Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang memper-sekutukan Allah. maka sungguh is telah berbuat dosa yang besar.



QS. Huud (11): 107-108












Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya.











Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.

QS. Al Baqarah (2): 272













Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk siapa yang dikehen-daki-Nya. Dan apa saja harta yang balk yang kamu nafkahkan, maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelan-jakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang balk yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dirugikan.