SELURUH yang ada ini, sebenarnya hanyalah manifestasi dari
sebuah kehendak. Awalnya, yang ada hanyalah kehendak Sang Pencipta. Dari
kehendak-Nya itulah Dia menciptakan segala sesuatu: ruang, waktu, materi,
energi, dan informasi. Maka mewujudlah alam semes-ta dengan segala isinya
sebagai kombinasi dari 5 variabel tersebut.
Kehendak Allah dirupakan dalam bentuk kalimat perintah: Ku
n. Maka, kalimat itu menja¬di informasi yang meresap ke seluruh komponen alam
semesta, dan terurai menjadi kalimat-kalimat perintah dalam Skala yang semakin
kecil, dan semakin kecil. Prosesnya seiring dengan mengembangnya ruang,
berjalannya waktu, dan berdinamikanya materi dan energi.
Kehendak adalah salah satu 'sifat utama' Allah. Dengan
Kehendak-Nya itu Dia mencipta-kan. Dengan Kehendak-Nya pula Dia meng-hancurkan.
Dengan Kehendak-Nya Dia memberi rezki, tapi dengan Kehendak-Nya pula Dia
menahan rezki.
Dengan Kehendak-Nya Dia melakukan apa saja yang Dia maul:
menghidupkan, memati-kan, memberi sakit dan menyembuhkan, mem-beri kebahagiaan
dan penderitaan, memberikan kekuasaan sekaligus menjatuhkan, memberikan rahmat
tapi juga mudharat, dan sebagainya dan seterusnya. Semuanya berasal dari
Kehendak-Nya semata.
Allah. tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. a mencipta-kan. Dengan Kehendak-Nya pula Dia meng-hancurkan. Dengan Kehendak-Nya Dia memberi rezki, tapi dengan Kehendak-Nya pula Dia menahan rezki.
Allah. tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. a mencipta-kan. Dengan Kehendak-Nya pula Dia meng-hancurkan. Dengan Kehendak-Nya Dia memberi rezki, tapi dengan Kehendak-Nya pula Dia menahan rezki.
Dengan Kehendak-Nya Dia melakukan apa saja yang Dia maul:
menghidupkan, memati-kan, memberi sakit dan menyembuhkan, mem-beri kebahagiaan
dan penderitaan, memberikan kekuasaan sekaligus menjatuhkan, memberikan rahmat
tapi juga mudharat, dan sebagainya dan seterusnya. Semuanya berasal dari
Kehendak-Nya semata.
QS. Al Maa-idah (5): 40
Tidakkah kamu tabu, sesungguhnya Allah-iah yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan
diampuni-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
Ayat-ayat di atas adalah 2 diantara
sekian banyak ayat yang menggambarkan betapa Kehendak-Nya adalah sebuah
kemutlakan yang tak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun. Apa yang Dia kehendaki
pasti terjadi. Tidak ada kehendak-Nya yang tidak terjadi. Kenapa? Karena
sesungguhnya seluruh eksistensi ini adalah milikNya semata. Bahkan berasal dari
Dzat-Nya. Terbentuk karena Kehendak-Nya.
Jadi, bagaimana mungkin ada sesuatu yang berada di luar kontrol-Nya? Dia-Iah yang mengurus seluruh makhluk-Nya secara terus menerus, tanpa tidur, tanpa mengantuk. Karena seluruh realitas ini berada di dalam Diri-Nya.
QS. Al Baqarah (2): 117
Allah
Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu,
maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Kun. maka jadilah ia.
QS. An Nahl (16): 40
Sesungguhnya
perkataan Kami terhadap sesuatu apabila
Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "Kun", maka jadilah ia.
Dari ayat-ayat di atas terlihat bagaimana urutan segala
kejadian di alam semesta ini ter-cipta. Ujungnya adalah Dzat Allah. Lantas Dia
berkehendak. Kehendak-Nya mewujud ke dalam perintah `Kun'. Maka, terbentuklah
segala sesuatu. Simple saja. Sehingga di berbagai ayat Allah mengatakan bahwa
semua ini mudah saja bagi Allah. Tidak ada yang sulit.
QS. Al Ankabuut (29): 19
Dan apakah mereka tidak
memperhatikan bagaimana Allah menciptakan dari permula-annya. kemudian
mengulanginya. Sesungguh-nya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah.
QS. Al Hadiid (57): 22
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah
QS. Al Hajj (22): 70
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesung-guhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?: bahwasanya yang de¬mikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.
Dalam
tahap lanjut, sebagaimana dijelaskan ayat di atas, Allah menyebut Lauh Mahfuzh
sebagai kitab yang berisi segala pertiwa di jagad raga. Inilah kitab yang
berisi Kehendak Allah yang sudah mewujud menjadi alam semesta dengan segala
peristiwanya. Karena sudah seperti sebuah kitab, maka siapa saja bisa mengakses
kalimat-kalimat di dalamnya, asalkan dia tahu tatacara dan password-nya.
`Kemutlakannya' menjadi relatif bergantung kepada siapa yang mengak-ses
informasi dari dalamnya. Makhluk yang satu bisa berbeda dengan makhluk yang
lain
Seluruh kejadian ini, semata-mata
adalah wujud kehendak Allah. Ingat kata-kata-Nya: bahwa setiap menghendaki
sesuatu Allah cukup mengatakan `Kun', maka jadilah semuanya.
QS. All Imran (3): 47

Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu. maka Allah cukup berkata kepadanya: "Kun". lalu jadilah dia.
Ayat di atas adalah salah satu penegasan tentang kehendak
Allah yang mutlak. Ketika Mayam meragukan berita bahwa ia akan punya anak,
Allah menegaskan, kalau Dia yang meng-hendaki tidak ada yang tidak mungkin.
Cukup berkata Kun, maka jadilah ia. Meskipun Maryam belum pernah disentuh
lelaki, ia tetap saja mengandung dan kemudian melahirkan Isa ibnu Maryam
Kejadian yang hampir sama terjadi pada nabi Zakariya. Beliau
yang sudah tua renta, dan isterinya divonis mandul pun akhirnya memiliki anak
ketika Allah menghendaki. Allah berbuat seke-hendak-Nya.
QS. All lmran (3): 40
Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?" Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya"
QS. All lmran (3): 6
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Bukan hanya dalam mencipta manusia, tetapi dalam hal rezeki,
kematian, kekuasaan, ilmu, bahkan sampai kepada pengampunan dosa, surga dan
neraka: Allah berbuat sekehendak-Nya. Termasuk, apakah clam akhirat
dikekalkan atau mau dihancurkan, Dia juga berbuat sekehendak-Nya.
QS. Al Baqarah (2): 212
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
QS. Al
Waaqi’ah (56): 60
QS. Ar Ra'd
(13): 41

Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menu-rut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya,- dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya.
QS. Al
Muddatstsir (74): 55-56
Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran dari padanya (Al Qur'an). Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali Allah menghendakinya Dia adalah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.
QS. An Nisaa'
(4): 48
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang memper-sekutukan Allah. maka sungguh is telah berbuat dosa yang besar.
QS. Huud (11): 107-108
Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya.
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam
surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
QS. Al Baqarah (2): 272
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk siapa yang dikehen-daki-Nya. Dan apa saja harta yang balk yang kamu nafkahkan, maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelan-jakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang balk yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dirugikan.














